Selasa, 21 Mei 2013

Apa aku seorang Kristen??


Entah mimpi apa semalam Bapak ini sehingga mengalami kejadian yang mungkin tidak akan pernah dilupakannya seumur hidupnya. Bapak ini kita sebut saja bapak Leo. Bapak Leo seorang pria Kristen yang bekera sebagai pengemudi taksi. Bapak ini dikenal disiplin dalam bekerja, jujur dan seorang pekerja keras. Hingga suatu ketika saat radio di taksinya menginfokan bahwa ada calon penumpang yang memesan taksi namun taksi yang dikirim tidak bisa tiba dalam waktu 10 menit sesuai waktu yang dijanjikan oleh pihak perusahaan taksi kepada setiap pelanggannya, maka sesuai dengan aturan taksi lain yang terdekat diperbolehkan mengambil calon penumpang tersebut. Karena pada saat itu Bapak Leo merasa bahwa taksi yang dikemudikannya cukup dekat dengan posisi calon penumpang yang memesan, maka Bapak Leo pun menyanggupi untuk menjemput calon penumpang tersebut. Tak lama tibalah Bapak Leo di tempat calon penumpang menunggu yang ternyata dua orang ibu yang membawa tas kecil seukuran buku. Lalu terjadilah percakapan ini:
Ibu calon penumpang     : “Woi dasar sopir taksi bodoh, tolol, dari sejak jam berapa saya tunggu taksi kamu datang, capek tau….dan kami bisa telat gara-gara kamu”
Bpk Leo                          : “Maaf bu, sebenarnya saya bukan taksi yang ibu pesan, taksi  yang ibu pesan tidak bisa segera menjemput ibu, saya hanya kebetulan dekat daerah sini jadi saya yang menjemput ibu”
Ibu calon penumpang   : “Dasar tolol kamu…saya gak peduli itu yaa….tetap saja kamu salah.”
Bpk Leo                            : “Baiklah terserah ibu…ibu mau saya antar atau tidak?”
Ibu calon penumpang       : “yo wess….dasar kamu! antar kami ke gereja “X”

Percakapan singkat namun tidak akan pernah dilupakan oleh Bapak Leo. Bapak Leo mungkin kesal bahkan mungkin marah, namun Bapak ini berhasil mengendalikan dirimya dan tetap berusaha berbicara sesopan mungkin kepada ibu calon penumpangnya ini. Namun ada satu hal yang mengusik hati dan pikirannya tentang kejadian yang baru dialaminya. Ada satu pertanyaan retoris yang mengganggunya yaitu “Bagaimana seandainya dirinya bukanlah seorang Kristen?, “bagaimana seandainya dirinya bukan orang yang mengenal Tuhan?”, “apakah yang sekiranya terjadi?”
Saya tidak tahu apakah kejadian ini pernah dialami oleh pembaca, tapi saya yakin ada kejadian-kejadian serupa walau tidak sama yang pernah dialami oleh beberapa teman saya dan mungkin sebagian pembaca. Lidah memang tidak bertulang, lidah itu tajam bahkan ada yang menyebut lidah seperti pedang bermata dua. Intinya perkataan seseorang bisa memiliki dampak yang sangat besar bagi orang lain.
Apakah menjadi seorang Kristen tidak harus menjadi murid Kristus?Murid Kristus di sini berarti meneladani setiap sikap Kristus. Apakah sikap Kristus itu? Kristus memiliki dua ajaran terutama yang merupakan dasar dari seluruh kita para Nabi yaitu yang pertama “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan akal budimu” yang kedua “Kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri”. Jadi inti dari ajaran Kristus kepada murid-muridNya adalah “Kasih”. Lalu apakah definisi kasih itu, menurut 1 Korintus 13:4-7 “Kasih itu murah hati; ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” Sampai sejauh ini nampaknya kita bisa melihat bahwa Bapak Leo ternyata berhasil menjadi seorang murid Kristus setidaknya saat menghadapi situasi yang menggemaskan seperti cerita di atas.
Lalu kembali kepada pertanyaan “Apakah menjadi seorang Kristen tidak harus menjadi murid Kristus?”, Kita kembali pada definisi Kristen, Kristen dalam bahasa Yunani berarti “pengikut Kristus”. Dalam Kis 11: 26 disebutkan “…Di Antiokialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen”. Jadi sebelum proklamsi sebutan  Kristen dilakukan di Antiokia, seluruh pengikut Kristen disebut “murid Kristus”. Maka mengaku Kristen secara langsung kita juga mengaku diri sebagai murid Kristus. Tidak bisa seorang mengaku Kristen namun menolak menjadi murid Kristus. Maka sebaliknya ketika kita menolak menjadi murid Kristus maka kita sedang menolak menjadi Kristen. Sesederhana itu namun tidak sederhana ketika kita menjalaninya.
Banyak orang yang mengaku Kristen namun melupakan atau sengaja lupa atau yang terburuk memang tidak tahu bahwa menjadi Kristen berarti menjadi murid Kristus, dengan demikian adalah suatu keharusan dan tanggung jawab untuk mengerjakan ajaran Kristus selama hidup di dunia ini. Dalam Yesaya 49:6 dikatakan "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." . Jadi bila kita mengaku Kristen tidak cukup hanya memposisikan diri sebagai seorang hamba, datang ke tempat ibadah dan memuji Tuhan. Walaupun menjadi seorang hamba tetaplah penting karena seorang Kristen harus menjaga relasinya dengan Allah karena dengan demikian seorang Kristen juga mengerti kehendak-kehendak Allah dalam hidupnya. Menjadi hambaNya  juga berarti selalu dekat pada Allah dengan demikian senantiasa memiliki kekuatan untuk menjalani hidup benar bersama Allah terutama saat hidup di dunia yang penuh dengan tragedi dan permasalahan. Namun Allah menghendaki kita melakukan yang lebih dari itu yaitu menjadi muridNya. Menjadi pelita bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah, menyampaikan bahwa ada jalan keselamatan di dalam Kristus. Kita adalah  “kitab terbuka”,kota di atas gunung”, hal ini berarti sebagai seorang Kristen, mau tidak mau akan “selalu terlihat”. Seharusnya ini adalah suatu keuntungan karena dengan demikian lebih mudah bagi kita menjadi berkat dan terang. Sikap hidup dan perkataan kita didengar orang lain, sehingga kabar keselamatan pun dapat kita bagikan, Injil diberitakan. Namun apa yang terjadi ketika sikap dan perkataan kita tidak lagi mencerminkan Kristus, bahkan secara sengaja atau tidak justru memperburuk citra Kristus. Apakah mungkin kita masih sanggup menyebut diri murid Kristus, pengikut Kristus dan terlebih menyebut diri seorang Kristen?”


By: Ester

Kamis, 16 Mei 2013

Incredible Women in the Bible (Wanita-wanita Hebat dalam Alkitab) Part 2























Ruth, Teman Yang Setia (Kitab Ruth)
Namanya Ruth yang dipercaya kependekan dari nama "retut" yang artinya teman yang menyenangkan. Dia adalah menantu dari Naomi. Naomi yang seorang janda pergi ke Moab bersama keluarganya karena kelaparan, namun kembali ke Yerusalem setelah kematian semua anaknya dan juga suaminya. Dia memberitahu teman-teman lamanya, "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku." Yang Naomi lewatkan adalah hadiah indah yang Tuhan berikan kepadanya: Ruth. Naomi telah melepaskan kedua menantunya untuk kembali ke keluarganya masing-masing, namun Ruth menyatakan, "bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;"
Beruntung Ruth bertemu Boaz, seorang kerabat dari suami Naomi. Ruth dan Boas akhirnya bersama, mereka memiliki putra bernama Obed, kakek Daud. Setelah itu Ruth menghilang dari cerita, untuk kemudian dikenang dalam Matius sebagai garis keturunan Yesus Kristus.

Ruth bukan dari bangsa yang disebut umat pilihan namun Ruth berani menyatakan imannya. Iman memang adalah anugerah tapi keluarga Naomi nampaknya mampu menjadi terang di negeri bangsa kafir yaitu Moab sehingga Ruth dapat melihat Allah hadir dalam kehidupan keluarga ini. Dan yang lebih luar biasa adalah bahwa Ruth berani mengambil keputusan untuk mengikut Naomi karena dia yakin dengan bersama Naomi, dia akan bisa menjalani hidup bersama Allah keluarga Naomi dan dengan yakin disebutnya “Allahku”. Pelaaran terpenting yang dapat kita temukan dari kisah Ruth dan Naomi adalah bahwa ketulusan cinta dan kesetiaan iman akan membawa kita kepada sebuah rencana Ilahi yang lebih daripada apa yang kita pikirkan dan kita harapkan.

Batsyeba, Dari Hawa Nafsu Menjadi Ibu Seorang Raja
Si cantik Batsyeba, istri Uria membuat raja Israel tidak bisa menahan godaan matanya jatuh dalam sebuah rencana jahat. Negara saat itu sedang perang, Daud seharusnya bersama para prajuritnya di medan perang, tetapi raja memilih menyendiri di istananya. Dia tanpa ragu mengambil istri orang, dan Batsyeba tanpa ragu mendtangi rajanya. Namun konsekuensinya harus diterima, Batsyeba hamil dan akhirnya David membuat prajuritnya sendiri terbunuh. Nabi Nathan menyampaikan penghakiman atas sang raja. "Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya."

Tetapi Tuhan berbelas kasihan pada pasangan ini. Sekalipun keduanya terus mengalami pencobaan, Tuhan memberkati mereka dengan memberikan Salomo. Batsyeba akhirnya dikenal bukan karena tindakannya yang salah di awal kisah hidupnya, namun juga sebagai ibu suri. Dia mengajarkan kepada kita bahwa masih ada kasih karunia bagi orang berdosa yang mau bertobat dan mau memulai hidup baru di dalam Tuhan. Untuk setiap rasa sakitnya Tuhan menyediakan penghiburan.

Ester, Ratu Yang Berani dan Bijaksana (Kitab Ester)
Ester hanyalah seorang anak yatim piatu dan dibesarkan oleh pamannya, Mordekai, hingga akhirnya dia ditakdirkan untuk menjadi bangsawan. Menyembunyikan identitasnya sebagai seorang Yahudi, Ester mengikuti kontes menjadi selir raja, dan menjalani spa selama setahun dan juga perawatan lainnya. Raja itu memang tidak terlihat pintar, namun ia tahu cara memilih seorang ratu. Raja akhirnya memahkotai Ester dengan mahkota. Hal ini baik bagi Ester hingga suatu hari Mordekai mengalami sesuatu. Mordekai memaksa Ester keluar dari zona amannya dan melakukan tindakan. Raja dipengaruhi oleh penasihatnya yang jahat, Haman untuk melakukan pembunuhan masal atas orang Yahudi. Mordekai meminta Ester untuk bertindak, sekalipun itu bisa berarti kematian bagi Ester sendiri. Tapi Ester tahu jati dirinya, dia berkata, "kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati." Akhirnya, hikmatnya menyelamatkan bangsanya.
Ester mengingatkan kita untuk tidak membatasi diri kita dalam kenyamanan yang ada. Satu tahun masa karantina untuk bersiap menghadap raja bukanlah waktu-waktu yang mudah bagi seluruh kontestan kontes pemilihan permaisuri raja termasuk bagi seorang Ester muda. Tapi kita bisa melihat Ester bahkan dapat menjadi kesayangan para sida-sida raja penjaga perempuan di Harem(tempat para selir raja) dan pada akhirnya mendapatkan kasih saying yang lebih dari raja sendiri. Dalam Alkitab tidak pernah disebutkan bahwa Ester adalah wanita tercantik maka kita bisa melihat ini bukanlah masalah fisik namun ada sesuatu dalam diri Ester yang menawan dan menimbulkan kasih sayang dari setiap orang yang melihatnya. Kita bisa melihat bahwa Ester bisa menjaga dirinya sebagai seorang wanita yang bisa menjaga integritasnya di tengah-tengah situasi yang serba tidak pasti dan bukan tidak mungkin banyak intrik-intrik diantara para kontestan untuk bersaing merebut perhatian raja.
Bukan hanya itu, sekalipun Ester telah menjadi seorang permaisuri raja namun dia berani meninggalkan zona nyamannya dan berani memperjuangkan nasib kaum kita sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri. Kepedulian seorang Ester menggambarkan perjuangan sejati yaitu sebuah keberanian apapun resikonya.

Maria, Ibu Yesus (Lukas 1:26-38, 1:39-56, 2:1-7, 2:21-38, 2:41-52, 4:16-30, 8:19-21)
Banyak orang mengatakan telah menerima Yesus secara pribadi, namun tidak seorangpun menerima-Nya lebih pribadi daripada Maria, ibu-Nya. Dia benar-benar mengalami, Immanuel, Tuhan bersama kita. Firman Tuhan mengatakan bagaimana sebagai seorang perawan ita ditunangkan dengan Yusuf si tukang kayu. Kemudian Maria menerima anugrah khusus, "Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya." Yang mengesankan bukan tentang kunjungan malaikatnya, tapi bagaimana Maria berkata, "ya."

Maria adalah murid Yesus yang pertama. Dia harus percaya pada-Nya sebelum orang lain. Imannya pada Yesus adalah hasil dari tindakan yang tidak biasa. Itu adalah anugrah. Apa yang dia ajarkan adalah kita harus melepaskan gagasan bahwa iman itu hasil kerja keras kita. Anugrah Tuhan dalam hidup kita adalah iman, yang mengerjakan dalam kita segala pekerjaan baik yang telah Tuhan rancangkan sejak bumi belum dijadikan.

Wanita Samaria di Depan Sumur (Yohanes 4:1-30)
Seperti Yesus, wanita Samaria itu datang ke sumur karena haus. Yesus ingin memuaskan rasa dahaga-Nya; demikian juga wanita tersebut.  Tapi dibalik semua itu, ada cerita lain yang lebih bermakna. Yesus haus akan jiwa-jiwa, wanita ini haus akan cinta. "Beri aku minum," demikian pinta Yesus, sebuah skandal; Orang Yahudi saat itu tidak boleh bicara dengan orang Samaria yang najis. Ketika wanita itu mempertanyakan hal ini, Yesus menjawab, "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

Air kehidupan terdengar menarik di telinga wanita yang pernah menjadi istri dari lima suami ini, bahkan sekarang ia dengan kekasihnya yang ke enam. Dia akhirnya mengambil minuman kehidupan itu dan tidak pernah merasa haus lagi. Wanita ini akhirnya menjadi salah satu penginjil di awal ke Kristenan, dia memberitahu semua orang yang ia kenal apa yang Yesus lakukan dalam hidupnya.
Wanita Samaria ini mengajarkan kita bahwa tidak peduli sekering apapun jiwa kita, kasih Yesus bisa membuat sesuatu yang mengejutkan dan memuaskan semua dahaga kita
.

Maria Magdalena, Wanita Dengan Cinta Yang Besar (Matius  27:55-56, Markus 14:40-41, Matius 28:1-9, Yohanes 20:18)
Maria Magdalena, nama ini di identifikasi oleh para teolog sebagai wanita tuna susila. Sekalipun demikian, apapun faktanya, Maria Magdalena adalah sekutu Yesus yang paling kuat. Tentunya, Yesus sebelumnya harus mengusir tujuh setan keluar darinya, atau setidaknya menyembuhkan penyakit yang tidak pernah diungkapkan detilnya, tetapi perempuan yang penuh syukur ini muncul menjadi pemimpin murid-murid perempuan dan menawarkan Yesus dukungan keuangan.

Keempat injil mengutip bahwa Maria mengikut Yesus hingga akhir hidup-Nya, bahkan ketika para murid laki-laki tercerai berai. Dialah yang cukup berani datang ke makam yang dijaga prajurit, dan berbincang dengan malaikat. Dan dia juga yang pertama kali bertemu dengan Yesus yang telah bangkit. Dia menjadi rasul dari para rasul, saat dia berlari, dan memberitakan pada para pria itu kabar baik, "Aku telah melihat Tuhan." Dengan Maria sebagai teladan hidup kita, kita bisa mengejar hasrat kita dengan segenap kekuatan kita, tanpa takut, apapun tantangannya.

Source: Berbagai sumber

Rabu, 15 Mei 2013

Incredible Women in the Bible (Wanita-wanita Hebat dalam Alkitab) Part 1























Peran wanita dalam kehidupan ini sudah ada sejak awal kehidupan. Meski sebagai wanita sering di anggap lebih rendah kedudukannya, namun seperti Kartini, mereka tidak berhenti berkarya dengan tulus. Diantara banyak wanita pembuat sejarah, ada 10 orang wanita dalam Alkitab yang dalam keadaan mereka yang tidak sempurna, lemah dan tidak berdaya namun mengijinkan Tuhan berkarya dalam hidup mereka dan pada akhirnya mereka menjadi pribadi yang menginspirasi dan berpengaruh. Mari kita lihat bersama hidup mereka dan belajar dari mereka.

Hawa, Ibu Semua Manusia (Kejadian 3)
Tuhan menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam dan memberikan dia kuasa yang sama : memilih apa yang baik dan buruk. Di awal cerita penciptaan kita bisa lihat pribadi Hawa yang sangat independent, dan sangat terhubung dengan dunia di sekitarnya. Dia menjelajahi taman Eden, berbincang dengan ular, membuat keputusan atas buah terlarang, dan dengan ringan membagi pengalamannya dengan Adam.

Kisah Hawa mengingatkan kita para wanita bahwa kita bisa secara bersamaan menjadi kreatif dan juga merusak. Hawa mengajarkan kita untuk hati-hati dalam membuat pilihan, karena setiap pilihan memiliki konsekuensinya masing-masing. Apabila pilihan tersebut tidak selaras dengan perintah Tuhan maka kita harus bersiap menghadapi konsekuensinya. Maka sebelum membuat keputusan, kita wajib mencari tahu kehendak Tuhan karena tidak setiap hal yang kita inginkan atau kita pandang baik adalah baik di mata Tuhan. Setelah kita menemukan kehendakNya, mari untuk selalu belajar taat meski hal tersebut tidak mudah untuk kita jalani.


Hagar, Orang Asing Yang Diterima Tuhan (Kejadian 16:1-16; 21:1-21)
Setelah Tuhan berjanji kepada Abram akan menjadikannya bangsa yang besar, Sarai yang tidak juga mengandung memberikan kepadanya Hagar. Hati-hatilah dengan apa yang Anda minta. Begitu Hagar hamil, Sarai menyesali apa yang ia lakukan dan menganiaya Hagar. Agar akhirnya Hagar di usir ke padang gurun, budak, yang namanya berarti “orang asing” menerima sebuah pesan yang menenangkannya, “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.” Hagar kembali kepada nyonyanya yang penganiaya dengan sebuah janji bahwa keturunan anaknya akan tidak terhitung.

Setelah merenungkan kisah Hagar maka kita dapat belajar bahwa jika kita tidak mendapatkan hak kita, dihina dan putus asa, dengarkanlah suara malaikat. Kita bisa mendengarkannya hanya dengan sebuah seruan doa. Jangan pernah meremehkan doa, karena doa bagai sebuah nafas umat Allah, apalagi bagi yang teraniaya.


Rahab, Wanita Tuna Susila  Berhati Emas (Yosua 2:1-24)
Rahab, wanita yang dipandang rendah oleh masyarakatnya ini menyembunyikan dua mata-mata yang dikirim oleh Yosua, dan membantu mereka melarikan diri. Begitu melihat mereka, Rahab tahu bahwa ada sebuah kesempatan baginya untuk selamat waktu itu. “Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut.” (Ayat 12-13).
Mungkin tindakannya terlihat manipulatif dengan bagaimana ia menolong para mata-mata itu untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya. Tetapi Rahab mengenali ada rencana Ilahi melalui hal itu. Sikap Rahab ini jelas menunjukkan imannya sekalipun dia bukan dari umat pilihan. Sehingga karena imannya dia diselamatkan dan terhitung diantara orang-orang benar. Selain itu dari kehidupan Rahab kita juga bisa belajar untuk melihat setiap kesempatan berbuat baik adalah kesempatan untuk menyelamatkan diri kita sendiri dan bahkan keluarga kita. Jadi jangan lewatkan setiap kesempatan berbuat baik yang menghampiri Anda.


Debora, Putri Ksatria (Hakim-hakim 4 & 5)
Saat itu, Debora menjadi hakim atas Israel dengan duduk di bawah pohon Palem. Seorang wanita yang memerintah Israel. Setelah 20 tahun di tindas, dia memanggil jendral militer Balak untuk membawa 10.000 prajurit dan menyerang Sisera di Gunung Tabor. Tapi Barak menjawab, “Jika engkau turut maju akupun maju.” Debora setuju, tapi ia memberi tahu Balak bahwa dia tidak akan mendapatkan kemuliaan atas perang itu jika dirinya ikut pergi. “Sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan,” nubuatan ini selain bicara tentang kemenangan yang akan dia menangkan juga menyatakan secara langsung bahwa Sisera akan mati ditangan seorang perempuan
Debora mengajarkan bagaimana seorang wanita harus bertindak bijaksana sekalipun ia menjadi seorang pemimpin karena bagaimanapun natur kepemimpinan ada pada laki-laki dan Debora menghargai itu sehingga meski Debora adalah seorang hakim, dia dengan rendah hati mendelegasikan tugas. Ketika seorang pria dalam hal ini Barak tidak berani mengambil tanggung jawab tersebut, Debora tidak melepas tanggung jawabnya sebagai hakim yang saat itu memang merupakan pemimpin dalam umat pilihan. Debora adalah wanita yang berani, dan tegas dalam kepemimpinannya, tapi di sisi lain dia menyadari dirinya wanita yang tetap harus menghargai bahwa bagaimanapun natur kepemimpinan yang memang dianugerahkan Allah kepada kaum pria. Namun iman kepada Allah yang memampukan dia untuk tetap maju memimpin walaupun dirinya seorang wanita, karena dengan rendah hati dia mau dipimpin oleh Allah sebagai Pemimpin tertinggi, Raja segala raja, maka apa yang perlu ditakutkan, apakah yang dapat dilakukan manusia jika Allah sendiri yang bertindak.


Yael, Wanita Biasa Berhati Singa (Hakim-hakim 4:17-24; 5:6,24)
Ketika pasukan Sisera terdesak, dengan terhuyung-huyung dia bersembunyi di perkemahan Yael, isteri Heber, orang Keni. Sisera tidak menduga sama sekali bahwa wanita itu loyal terhadap Israel. Yael menerima Sisera di kemahnya, memberi susu saat ia meminta air, dan menghibur dia hingga tidur. Kemudian Yael yang bertubuh kecil itu membunuh Sisera dalam tidurnya dan memenuhi nubuatan Debora.
Cerita Yael membuat kita tahu bahwa kadang-kadang seorang perempuan harus melakukan hal yang sangat luar biasa, dengan apa yang ada padanya. Tangan Yael mungkin penuh darah karena hal itu, tapi atas tindakannya yang berani itu Israel mengalami keamanan selama 40 tahun kemudian dan nubutan Debora tergenapi. Kita uga belajar bahwa Allah bisa memakai siapapun untuk menggenapi setiap rencanaNya. Bukan karena kita menadi  berjasa namun kita harus mensyukuri jika kita yang lemah dan tidak layak ini  bisa dipakai Allah untuk menjadi bagian dalam mata rantai suatu rantai rencana Allah yang besar.   (Bersambung..)

Source: Berbagai sumber

Senin, 13 Mei 2013

Mother Theresa (Part 3)


Life is beauty, admire it.
Life is a dream, realize it.
Life is a challege, meet it.
Life is a duty, complete it.
Life is a game, play it.
Life is a promise, fulfill it.
Life is sorrow, overome it.
Life is a song, sing it.
Life is struggle, accept it.
Life is tragedy, confront it.
 

Life is an adventure, dare it.
Life is luck, make it.
Life is too precious, do not destroy it.
Life is life, fight for it.

-Mother Theresa-

Bunda Theresa mencoba menggunakan terminologi setiap orang tentang "kehidupan". Baik itu terminologi yang baik maupun yang nampaknya adalah gambaran "keputusasaan". Namun yang pasti semua gambaran kehidupan tersebut tetap ditanggapi dengan bijaksana oleh seorang bunda Theresa. Mari kita belajar untuk selalu bijak dalam menghadapi setiap hal yang kita alami dalam kehidupan kita, baik buruk, senang susah, ringan berat, semua terjadi atas ijin dari Yang Maha Kuasa. Maka ketika kita mengalaminya apapun itu, yakinlah Tuhan telah memberi kita kapasitas yang cukup untuk menghadapinya. Semakin berat hal-hal yang kita hadapi maka semakin besar kuasaNya akan dinyatakan melalui kita.
Keep Fighting...............

Wedding Dress (Part 4)

 The Lovely Wedding Dress


Lovely 1

Lovely 2

Lovely 3
Lovely 4
  
Lovely 5


Tentang Polio

Virus Polio


v     Poliomyelitis atau yang lebih dikenal sebagai polio, adalah penyakit menular yang disebabkan virus polio, dan menimbulkan gejala utama berupa kelumpuhan (paralisis).
v     Penyakit ini menular melalui kontak antar manusia. Kontak dapat melalui penularan dari feses orang terinfeksi yang mengkontaminasi makanan dan minuman, untuk kemudian masuk ke mulut calon penderita. Setelah seseorang terkena infeksi polio, virus akan keluar bersama feses selama beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan virus. Kontak lain bisa juga langsung dari mulut ke mulut, namun hal ini sangat jarang terjadi.
v     Setelah masuk ke mulut, virus ini masuk ke saluran cerna dan menimbulkan infeksi di sana. Tidak berhenti sampai di sini, virus dapat menembus pembuluh darah usus, untuk memasuki aliran darah menuju ke sistem saraf pusat. Di sana virus menginvasi sel-sel saraf, menimbulkan kerusakan yang awalnya hanya berupa kelemahan otot dan jika parah dapat berlanjut menjadi kelumpuhan.
v     Gejala yang jelas ini muncul dalam 3 bentuk yang berbeda, yakni :
Ø                        Bentuk yang ringan disebut juga abortive polio.
Pada bentuk ini, polio tidak menunjukkan gejala kelumpuhan. Penyakit ini hanya menimbulkan gejala ringan berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri perut. Gejala ini jarang parah, dan bertahan tidak lebih dari tiga hari. Pada bentuk ini, penyakit polio akan sembuh spontan dan pulih sepenuhnya.
Ø                        Non paralitik polio
Pada keadaan ini, gejala berjalan lebih serius, bertahan selama 1-2 minggu. Timbul demam, sakit kepala, muntah, dan diare. Pada otot mulai tampak gejala, seperti kekakuan, kete-gangan, dan nyeri otot. Terkadang bentuk ini berjalan lebih serius hingga gejala yang mirip radang selaput otak, seperti timbulnya sensitivitas terhadap cahaya dan kaku leher/kuduk.
Ø                        Paralitik polio
Bentuk inilah bentuk polio yang sering disebutkan. Sebenarnya persentase terjadinya sangat kecil dibanding seluruh infeksi polio, yakni 0,1-2 persen kasus.

Penderita Polio














v     Pada penderita yang tidak memiliki kekebalan (belum divaksin) virus akan menyerang seluruh sel saraf terutama sel saraf motorik (sel yang mengatur pergerakan otot). Sel saraf motorik ini tidak punya kemampuan regenerasi hingga jika terinfeksi sifatnya akan permanen. Kelumpuhan pada kaki menyebabkan kaki menjadi lemas. Kondisi ini terjadinya cepat (dalam hitungan jam), disebut acute flaccid paralysis (AFP).
v     Pada keadaan yang sangat parah, batang otak dapat ikut terserang. Di batang otak terdapat saraf motorik yang mengatur berbagai fungsi vital kehidupan manusia, terutama fungsi pernafasan. Jika batang otak terserang penderita   dapat mengalami  gagal dalam bernafas sehingga akan mengancam nyawanya.
Dari mulai terinfeksi hingga lumpuh ada beberapa tahap yang terjadi, terbagi dalam 3 stadium:
Ø                  Masa Inkubasi.
Masa ini dimulai saat virus sudah masuk ke tubuh namun belum menunjukkan gejala. Biasanya berlangsung 3-35 hari.
Ø                  Stadium Akut.
Fase ini berjalan sejak muncul-nya gejala hingga 2 minggu. Ditandai dengan suhu tubuh meningkat, jarang terjadi lebih dari 10 hari, kadang disertai sakit kepala dan muntah. Kelumpuhan terjadi pada seminggu permulaan sakit. Kelumpuhan bersifat asimetris sehingga menimbulkan deformitas (gangguan bentuk tubuh) yang cenderung menetap bahkan lebih berat. Sebagian besar mengenai kaki. Kelumpuhan berjalan bertahap dan memakan waktu 2 hari hingga 2 bulan.
Ø                  Stadium subakut
Dimulai dengan menghi-langnya demam dalam waku 24 jam. Kadang, disertai kekakuan otot dan nyeri otot ringan. Fase ini cukup panjang, selama 2 minggu hingga 2 bulan. Pada fase ini gejala-gejala berat mulai menghilang.
Ø                  Konvalesens
Ini adalah fase dimana gejala telah hilang namun virus belum sepenuhnya hilang. Berlangsung sangat lama, selama 2 bulan sampai 2 tahun. Mulailah terjadi pemulihan kekuatan otot yang sebelumnya melemah, dimana 50-70 persen kekuatan otot pulih dalam waktu 6-9 bulan. Setelah 2 tahun, tidak akan terjadi lagi pemulihan kekuatan otot.
v     Kecacatan yang timbul adalah aki berbentuk huruf "X" atau "O". Bentuk ini tidak hilang, karena terjadi saat masa pertumbuhan, sehingga kecacatan akan menetap dan terjadi gangguan pertumbuhan tulang.
v     Polio tidak bisa diobati. Jika terkena jenis yang paralitik, sekali terjadi deformitas, maka akan menetap selamanya dan menjadin cacat. Pengobatan hanya untuk meredakan gejala. Kenyataan akan sangat berbeda jika kita sudah diimunisasi. Sekali divaksinasi, tubuh manusia akan menghasilkan antibodi terhadap virus, sebagai proteksi seumur hidup.
v     Pemahaman masyarakat yang baik terhadap waktu pelaksanan ini, akan mengahsilkan kesadaran berimunisasi yang diharapkan. Setiap ibu harus acuh untuk mendapatkan imunisasi polio ketika anaknya lahir. Kemudian melakukan peman-tauan hingga usia 15 tahun untuk melengkapi semua imunisasi.
v     Imunisasi yang dianjurkan adalah 4 kali. Pertama kali diberikan saat lahir, kemudian pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan terakhir 18 bulan. Pada usia 5 dan 15 tahun, dianjurkan untuk melakukan pengulangan imuni-sasi agar memperkuat imunitas tubuh.











v     Kesehatan adalah hak setiap manusia. Untuk mendapatkan hak terkadang kita harus berjuang. Bentuk perjuangan terkini menghadapi polio adalah dengan membawa anak untuk diimunisasi, saat anak sedang sehat, dengan jadwal yang teratur. Tanpa imunisasi, mungkin sebagian besar anak dapat tumbuh sehat tanpa polio. Namun sekali terinfeksi, sungguh ironis akibatnya. Anak akan menjadi cacat dan menjadi tanggungan malu bagi dirinya seumur hidup.

Source : Berbagai Sumber


Tentang DIFTERI



Ø      Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya pada anak anak disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae.
Ø      Gejala utama dari penyakit difteri yaitu adanya bentukan pseudomembran yang merupakan hasil kerja dari kuman ini. Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan. Disamping menghasilkan pseudomembran, kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebut eksotoxin yang sangat berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf.
Pseudomembran







Ø      Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tin
gkat yaitu :
- Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
- Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
- Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
Ø      Disamping itu, penyakit ini juga dibedakan menurut lokasi gejala yang dirasakan pasien :
-          Difteri hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.
-          Difteri faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5 derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding belakang mulut (faring).
-          Difteri laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.
-          Difteri kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan vagina dengan pembentukan membran diatasnya. Namun tidak seperti sariawan yang sangat nyeri, pada difteri, luka yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.

Gejala Difteri

Ø      Bila ada anak yang sakit dan ditemukan gejala diatas maka harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan. Pasien biasanya akan masuk rumah sakit untuk diopname dan diisolasi dari orang lain guna mencegah penularan. Di rumah sakit akan dilakukan pengawasan yang ketat terhadap fungsi fungsi vital penderita untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Ø      Dengan pengobatan yang cepat dan tepat maka komplikasi yang berat dapat dihindari
Ø      Walaupun sangat berbahaya dan sulit diobati, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara menghindari kontak dengan pasien difteri yang hasil lab-nya masih positif dan imunisasi.
Ø      Pencegahan terhadap difteri dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi, yang dapat dimulai pada saat bayi berusia 2 bulan dengan pemberian DPT ataupun DT . Imunisasi dasar diberikan sebanyak 3 kali pemberian dengan interval waktu pemberian 6-8 minggu. Ulangan dilakukan satu tahun sesudahnya dan ulangan kedua dilakukan 3 tahun setelah ulangan yang pertama.

TATALAKSANA

1. Antibiotika
Penicillin dapat digunakan bagi penderita yang tidak sensitif, bila penderita sensitif terhadap penicillin dapat digunakan erythromycin. Lama pemberian selama 7 hari, pada golongan erithromycin dapat digunakan selama 7 -10 hari.
Penggunaan antibiotika bukan bertujuan untuk membanteras toxin, ataupun membantu kerja antitoxin, tetapi untuk membunuh kuman penyebab, sehingga produksi toxin oleh kuman berhenti.

2. Antitoxin [ ADS]
Antitoxinyangdigunakanadalahyangberasaldaribinatang,yaitudariserumkuda.Sebelumdigunakanharus terlebih dahulu dilakukan test.
Test sensitivitas terhadap antitoxin serum kuda dilakukan dengan cara:

0,1ml antitoxin yang telah diencerkan 1:1000  dalam larutan garam, diberikanI.C.dan diteteskan pada mata. Reaksi dikatakan positif bila dalam waktu 20 menit dijumpai erythema dengan diameter>10 mm pada bekas tempat suntikan,atau pada test mata dijumpai adanya conjunctivitis dan pengeluaran air mata.
Bila hal ini dijumpai, pemberian dapat dilakukan dengan metoda desensitisasi, Salah satu cara yang digunakan adalah:

1. 0,05 ml dari larutan pengenceran 1:20 diberi secara S.C.

2. 0,1 ml dari larutan pengenceran 1:20 diberi secara S.C.

3. 0,1 ml dari larutan pengenceran 1:10 diberi 5acara S.C.

4. 0,1 ml tanpa pengenceran diberi secara S.C.

5. 0,3 ml tanpa pengenceran diberi secara I.M.

6. 0,5 ml tanpa pengenceran diberi secara I.M.

7. 0,1 ml tanpa pengenceran diberi secara I.V.

Bila tidak dijumpai reaksi, sisa dari antitoxin dapat diberikan secara perlahan melalui infus. Bila dijumpai reaksi dari pemberian antitoxin, harus segera diobati dengan pemberian epinephrine [1:1000] secara I.V.

ADS diberikan dengan dosis 40.000 u dalam larutan 200 ml NaCl fisiologis diberikan per-infus dan pemberian diselesaikan dalam waktu 30-45menit.

3.Kortikosteroid
Penggunaan kortikosteroid pada keadaan tertentu, seperti bila ada tanda miokarditis, dan pada laryngeal ataupun nasopharyngeal diphtheria.

4.Rawatan penunjang
Penderita harus dalam keadaan istirahat karenaditakutkan terjadinya miokarditis [minggu ke2-atau lebih]. Serial EKG perlu dilakukan secara seri untuk mendeteksi secara dini tanda-tanda miokarditis.
Pemberian, cairan harus cukup untuk mencegah dehidrasi, berikan kalori yang tinggi dengan makanan yang cair.
Pada laryngeal diphtheria tindakan tracheostomi perlu dilakukan untuk menghilangkan sumbatan jalan nafas.
Digitalis boleh diberikan bila ada tanda-tanda payah jantung, tetapi kontraindikasi bila ada aritmia jantung.
Bila ada paralyse palatum molle dan pharyng, pemasangan polyethylene tube perlu dilakukan untuk mencegah jangan sampai terjadi aspirasi.

Pencegahan
Pencegahan terhadap difteri dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi, yang dapat dimulai pada saat bayi berusia 2 bulan dengan pemberian DPT ataupun DT . Diberikan 0,5 ml secara I.M., imunisasi dasar diberikan sebanyak 3 kali pemberian dengan interval waktu pemberian 6-8 minggu. Ulangan dilakukan satu tahun sesudahnya dan ulangan kedua dilakukan 3 tahun setelah ulangan yang pertama.

Penanganan kontak
Pencegahan terhadap difteri juga termasuk didalamnya isolasi dari penderita, dengan tujuan untuk mencegah seminimal mungkin penyebaran penyakit ke orang lain. Penderita adalah infectious sampai basil difter tidak dijumpai pada kultur yang diambil dari tempat infeksi.Tigakali berulang kultur negative dibutuhkan sebelum penderita dibebaskan dari isolasi.
Kontak yang inti dilakukan kulturdarirongahidungdantenggorokanharusdilakukan.
Immunized carriers harus diberikan injeksi ulangan dengan difteri toxoid, dan diobati dengan:

1. Procaine penicillin 600.000 u/hari selama 4 hari.

2. Benzathine penicillin 600.000 u, I.M. dosis tunggal atau

3. Erythromycine, 40 mg/kg BB/24 jam, diberikan selama 7 -10 hari.

4. Nonimmunized asymptomatic carriers harus dilakukan:

5. Pemberian difteri toxoid dan penicillin

6. Dilakukan pemeriksaan setiap harinya oleh dokter,

7. Bila ini tidak dapat dilaksanakan, pemberian ADS 10.000 u harus dilakukan.

Bila kontak telah menunjukkan gejala, pengobatan seperti penderita difteri harus dilaksanakan.

Terapi profilaksis dengan pemberian difteri toxoid, penicillin,dan bila ada indikasi, diberikan antitoxin harus dilaksanakan sesegera mungkin tanpa terlebih dahulu menunggu hasil kultur.

Source : Berbagai sumber