Bakteri Clostridium tetani |
Ø Penyakit tetanus merupakan
salah satu infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan
otot. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein
yang berarti menegang.
Ø
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari
bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1
hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang
mengalami cedera (periode inkubasi.
Ø
Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan
di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian.
Ø
Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa
luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya
benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil
atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari
kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.
Ø
Masa inkubasi : 2-21 hari
a.
Keluhan pokok
* Sebelumnya ada riwayat luka
* Trismus (sulit membuka mulut)
* Bayi tiba-tiba tidak dapat menetek
* disfagi
* Kejang-kejang
b.
Tanda penting
* Umumnya kesadaran baik
* Berbagai manifestasi kejang :
- Opistotonus (kaku kuduk)
- Dinding perut kejang/tegang
- Tungkai mengalami ekstensi
- Lengan kaku
- Tangan mengepal
- Risus sardonikus (wajah
setan : alis tertarik ke atas, sudut mulut tertarik ke samping dan bawah, mulut
tertekan pada bibir)
- Hiperrefleksi : serangan
mudah dicetuskan oleh rangsang ringan seperti suara, cahaya atau sentuhan.
Gejala Tetanus |
Ø
Komplikasi utama yang dapat terjadi adalah
Asfiksi dan patah tulang belakang.
Ø
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik
tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih
lanjut, supaya raccun yang ada mati. Obat lainnya bisa diberikan untuk
menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan
otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam
ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai
berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.
Ø
Makanan diberikan melalui infus atau selang
nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya
berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna
mencegah terjadinya pneumonia.
Ø
Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat
lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah
sembuh, harus diberikan vaksinasi
lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi
berikutnya.
Ø
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%.
Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan
pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan
tertunda maka prognosisnya akan menjadi
buruk.
Ø
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh
lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan
sebagai bagian dari vaksin
DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster. Pada
seseorang yang memiliki luka,
jika
1.
Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5
tahun terakhir, tidak perlu menjalani
vaksinasi lebih lanjut
2.
Belum pernah menerima booster dalam waktu 5
tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi
3.
Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya
tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama
dari vaksinasi 3 bulanan.
Ø
Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam)
harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan
mempermudah pertumbuhan bakteri
Clostridium tetani.
TATALAKSANA
a. Terapi umum
1. Istirahat
- Diisolasi dari gangguan
rangsang
- Luka dirawat baik
2. Diet
- Diet tinggi kalori dan
protein, keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Medikamentosa
- Obat pokok
* Tetanus imunoglobulin (TIG)
lebih dianjurkan. dosis TIG 500-1000 Unit per IM
* Anti konvulsi
* Diazepam : 0,5 – 1,0
mg/kg BB/4 jam/IM
* Meprobamat : 300-400
mg/4 jam/IM
* Klorpromasin: 25-75
mg/4 jam/IM
* Fenobarbital : 50-100
mg/4 jam/ IM
- Obat alternatif :
* Anti tetanus serun
(ATS)
* Ada yang memberikan pentotal perdrips/IV bila
terjadi status konvulsi
* Antibiotik : Penicilin procain 1,2,3 juta
unit/hari atau tetrasiklin 1 gr/hari intravena
selama 10 hari
PROGNOSIS
Mortalitas tergantung dari :
1.
Masa inkubasi : semakin pendek masa inkubasi semakin
tinggi angka mortalitasnya. Masa inkubasi kurang dari 7 hari umumnya berakibat
fatal.
2.
Usia : Neonatus atau 0rang tua, angka mortalitasnya
tinggi
3.
Seringnya kejang atau trismus
4.
Suhu badan
5.
Spasme otot pernapasan dan obstruksi saluran nafas
6.
Cepatnya terapi
Source : Berbagai sumber
Source : Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar