Minggu, 12 Mei 2013

Tentang TETANUS

Bakteri Clostridium tetani


Ø      Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang.
Ø      Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi.
Ø      Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian.
Ø      Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.
Ø      Masa inkubasi : 2-21 hari
a. Keluhan pokok
    * Sebelumnya ada riwayat luka
    * Trismus (sulit membuka mulut)
    * Bayi tiba-tiba tidak dapat menetek
    * disfagi
    * Kejang-kejang
b. Tanda penting
    * Umumnya kesadaran baik
    * Berbagai manifestasi kejang :
      - Opistotonus (kaku kuduk)
      - Dinding perut kejang/tegang
      - Tungkai mengalami ekstensi
      - Lengan kaku
      - Tangan mengepal
      - Risus sardonikus (wajah setan : alis tertarik ke atas, sudut mulut tertarik ke samping dan bawah, mulut tertekan pada bibir)
      - Hiperrefleksi : serangan mudah dicetuskan oleh rangsang ringan seperti suara, cahaya atau sentuhan.


Gejala Tetanus


Ø      Komplikasi utama yang dapat terjadi adalah Asfiksi dan patah tulang belakang.

Ø      Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya raccun yang ada mati. Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.
Ø      Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.
Ø      Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
Ø      Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka prognosisnya akan menjadi buruk.
Ø      Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster. Pada seseorang yang memiliki luka, jika
1.      Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak  perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
2.      Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi
3.      Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.
Ø      Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.

TATALAKSANA

a. Terapi umum

   1. Istirahat
      - Diisolasi dari gangguan rangsang
      - Luka dirawat baik
   2. Diet
      - Diet tinggi kalori dan protein, keseimbangan cairan dan elektrolit
   3. Medikamentosa
      - Obat pokok
 * Tetanus imunoglobulin (TIG) lebih dianjurkan. dosis TIG 500-1000 Unit per IM
          * Anti konvulsi
          * Diazepam : 0,5 – 1,0 mg/kg BB/4 jam/IM
          * Meprobamat : 300-400 mg/4 jam/IM
          * Klorpromasin: 25-75 mg/4 jam/IM
          * Fenobarbital : 50-100 mg/4 jam/ IM
      - Obat alternatif :
          * Anti tetanus serun (ATS)
          * Ada yang memberikan pentotal perdrips/IV bila terjadi status konvulsi
    * Antibiotik : Penicilin procain 1,2,3 juta unit/hari atau tetrasiklin 1 gr/hari intravena   selama 10 hari

PROGNOSIS

Mortalitas tergantung dari :
1.      Masa inkubasi : semakin pendek masa inkubasi semakin tinggi angka mortalitasnya. Masa inkubasi kurang dari 7 hari umumnya berakibat fatal.
2.      Usia : Neonatus atau 0rang tua, angka mortalitasnya tinggi
3.      Seringnya kejang atau trismus
4.      Suhu badan
5.      Spasme otot pernapasan dan obstruksi saluran nafas
6.      Cepatnya terapi

Source : Berbagai sumber




Tidak ada komentar:

Posting Komentar